Nikmat persaudaraan itu sendiri sendinya adalah kasih dan cinta.
Tanpa keduanya, kita tidak akan menikmati kemanisan dan kelazatan nikmat ukhuwah itu.
Ia bukan satu retorik semata-mata bila mengingatkan ukhuwah ansar kepada muhajirin
yang sanggup mengorbankan apa yang mereka miliki untuk kepentingan saudara seakidah mereka.
Memang itulah kenikmatan ukhuwah.
Manisnya lebih terasa bila kita yang MEMBERI.
Jauh bukan penghalang,Islam tetap menghubungkan.
UKHUWAH ATAS IMAN
Jiwa akan terasa lebih bahagia apabila ukhuwah yang terjalin
adalah atas dasar iman kepada Allah.
Ia bukanlah satu hubungan yang biasa.
Tetapi, ia dibina atas kekuatan iman yang mendominasi jiwa.
Akhirnya, melahirkan natijah yang hebat.
Dengan ukhuwah, kita mampu menguasai dunia…
Tak percaya?
Lihatlah contoh dan panduan dari para sahabat Rasul s.a.w.
Mereka saling mencintai satu sama lain kerana Allah s.w.t.,
menyebabkan mereka sanggup mengorbankan apa yang ada pada
diri mereka untuk kepentingan saudara-saudara mereka.
Ukhuwah itulah yang membawa Islam ke puncak dunia,
sampai seruannya di serata pelusuk muka bumi ini.
Nampak, ia bukan suatu yang kecil dan remeh, bukan?
Ukhuwah itu bukanlah mainan kata-kata dusta,
bukan juga bersulamkan cinta yang tiada terhala,
tapi ia satu ikatan yang kuat menghubungkan
hati-hati manusia yang beriman kepada Allah.
Bukanlah namanya ukhuwah fillah jika kita binanya
atas kasih selain Allah.
Ukhuwah itu dasarnya IKHLAS kerana Allah.
Barulah ia kuat sekuat-kuatnya.
Mari kita tanya diri kita,
untuk apa kita bersahabat dengan sahabat-sahabat kita?
Ke mana kita hendak bawa persahabatan itu jika tidak ke
jalan yang Allah redhai?
Bukankah itu tujuan berukhuwah?
Bersama-sama sahabat kita untuk menggapai redha Allah.
p/s : Terima kasih wahai teman… ^_^”